Jumat, 04 Mei 2012

Troubleshooting PC

Tidak sedikit masalah yang kita alami sebagai operator komputer, selain menghambat kerja kita juga akan membuat kita jengkel dikala masalah itu tidak dapat diselesaikan dengan tuntas malahan menghabiskan waktu begitu saja.

Berikut beberapa troubleshooting yang sering terjadi :

1. Apa Password Saya?

Saya membuat password sistem yang harus diketikkan ketika saya menyalakan PC, tetapi saya saya lupa password tersebut sehingga tidak dapat memakai komputer. Adakah cara untuk mereset password tersebut?

Pasword sistem yang Kita bicarakan tersebut tersimpan di dalam CMOS, sebuah program kecil yang mengatur berbagai fungsi pada PC Kita. Sayangnya, melupakan password CMOS seperti halnya melemparkan kunci ke tempat pembuangan sampah: Kita menghadapi pekerjaan rumit di depan mata, dan Kita lebih baik berharap tidak ada seorang pun yang menyalakan komputer tersebut.

Tidak ada cara yang mudah untuk memperoleh pasword CMOS yang hilang atau terlupa, Kita mungkin mencoba menghubungi pembuat sistem atau pembuat BIOS dan menanyakan apakah PC tersebut memiliki pasword default. Jika tidak, Kita harus membuang banyak waktu untuk memasuki bagian dalam sistem.

Buka buku manual sistem untuk mencari jumper pada motherboard untuk mereset password . Jika tidak ada, carilah jumper untuk mereset seluruh isi CMOS. Langkah yang terakhir, Kita dapat mengeluarkan batere kecil pada motherboard yang memelihara seting CMOS Kita.
Namun hati-hatilah: Sekali Kita mereset seting CMOS, Kita harus mengkonfigurasikannya lagi secara manual.

2. Kehabisan Memori

Kadang kala ketika saya memakai Windows, membuka dan menutup program, saya mendapat pesan yang mengatakan bahwa saya telah kehabisan memori. Padahal sistem saya sudah memiliki RAM sebesar 32MB. Apakah saya perlu menambahkannya?

Tidak perlu. Kita mungkin mengalami kebocoran memori. Kadang-kadang, ketika program software ditutup, program ini tidak menghapus ruang memori yang telah dipakainya, sehingga Windows tidak tahu kalau ada ruang memori yang bisa dipakai. Hal ini telah menjadi masalah yang lebih besar pada Windows 3.x dibandingkan pada Windows 95/98, dan masalah ini masih sering muncul. Satu-satunya cara untuk menangani masalah ini adalah dengan mereboot PC. Dan jika Kita dapat menemukan program yang menyita memori tersebut, Kita dapat saja menginstal ulang program tersebut bila memang tidak berjalan dengan baik.

Mencari sumber masalah tersebut bisa jadi tidak mudah. Untungnya, Windows 9x memiliki tool diagnostik yang bagus, yaitu System Monitor, yang setiap saat memeriksa kinerja PC secara langsung (real-time). Untuk menjalankan System Monitor, masuklah ke menu System Tools (pilih Start*Programs*Accesories*System Tools). Jika System Monitor tidak ada di sana, instal program tersebut dari CD-ROM Windows 9x melalui Add/Remove Programs di Control Panel.

Pilih Numeric Charts dan Always on Top dari menu View untuk menempatkan window kecil di desktop Kita. Lalu dari menu Memory Manager pada System Monitor (pilih Edit*Add Item*Memory Manager untuk mengaksesnya), pilih statistik kinerja yang ingin Kita tampilkan. Lihatlah pada ketiga indikator -Unused physical memory, Swapfile inuse, dan Swapfile size- ketika Kita membuka, menggunakan dan menutup aplikasi yang berbeda. Cara ini akan membantu Kita mengenali kebocoran sumber daya. Lihat juga statistik dari Threads, yang bisa Kita temukan pada Edit*Add Item*Kernel*Threads. Statusnya akan membesar dan mengecil sesuai jumlah program yang dijalankan. Jika terjadi peningkatan tidak peduli pada apa pun yang Kita lakukan, Kita mungkin mengalami kebocoran sumber daya.

3. Batere Melemah

Ketika saya membiarkan sistem saya mati lebih dari beberapa jam, jam pada PC saya jadi terlambat. Apakah PC saya melambat? Apakah jam saya terlalu cepat? Apakah Superman telah melambatkan waktunya?

Dari cara Kita mengemukakan masalah, PC Kita tampaknya sedikit lambat. Sebuah batere kecil pada motherboard memasok daya pada jam PC ketika sistem dimatikan. Waktu yang lambat berputar dapat berarti bahwa batere perlu diganti. Jika batere sama sekali mati, Kita beresiko kehilangan semua seting penting pada program CMOS karena batere turut menjalankannya.

Periksalah pada buku manual untuk melihat jenis batere yang Kita miliki, dan letaknya pada motherboard. Pada umumnya, bentuknya kecil seperti batere untuk kamera yang mudah dikeluarkan. Bahkan jika batere dihubungkan dengan kawat ke motherboard, Kita mungkin dapat menempelkan batere pengganti ke konektor di dekatnya. Ingatlah untuk menyimpan semua seting CMOS Kita sebelum mengganti batere; Kita mungkin kehilangan catatan seting ketika menggantinya.

4. Media Penyimpanan Kehilangan Cluster

Saya secara tidak sengaja menekan tombol yang mematikan PC tanpa shut-down Windows sesuai prosedur yang benar. Kemudian ketika saya menyalakan PC, ScanDisk menemukan cluster yang hilang (lost clusters) dan file-file yang campur-aduk (cros-linked files) dan bertanya apakah saya ingin menyimpannya. Apakah saya harus melakukannya?

Mungkin ya, mungkin tidak. Setelah mematikan PC dengan tidak semestinya, ScanDisk seringkali menemukan lost clusters ataupun cros-linked file. Kedua masalah tersebut diakibatkan oleh kesalahan pencatatan pada FAT harddisk Kita, dan tidak mencerminkan kerusakan fisik pada permukaan harddisk.

Semua file di harddisk dipecah menjadi segmen-segmen kecil yang yang disebut "cluster". Lost cluster adalah cluster kecil yang tidak terhubung lagi ke file yang bersangkutan. Kecuali jika Kita takut kehilangan file yang penting yang telah Kita buka selama sistem crash atau pun matinya sumberdaya secara mendadak, Kita tidak perlu mengkonversi cluster hilang tersebut ke dalam file; file-file tersebut hampir seluruhnya tidak berguna. Hal yang sama berlaku untuk cluster yang cacat. Hapuslah semuanya.

Cros-linked file adalah file yang -menurut FAT harddisk Kita- berbagi-pakai sebuah cluster dengan file lainnya. ScanDisk akan menawarkan untuk membentuk dua file yang terpisah, masing-masing dengan salinan cluster yang dipakai bersama. Dan menerima tawaran tersebut adalah pilihan terbaik Kita.

Jika Kita curiga harddisk Kita rusak, jalankan ScanDisk. Untuk melakukan hal ini, klik Start*Programs*Acesories*System Tools*ScanDisk, dan pilih Thorough. Utiliti ini akan melakukan pemeriksaan permukaan harddisk secara lengkap terhadap kerusakan fisik. (Perhatikan: Proses ini memerlukan waktu berjam-jam, tergantung pada kapasitas harddisk. Lihat buku manual.) Kita dapat berharap mendapatkan sedikit bad sector, dan ini tidak perlu dimasalahkan. Namun jika Kita sering menemui banyak bad sector dan jika frekuensi pemunculan bad sectornya meningkat— Kita mungkin mendapat masalah besar. Backuplah data Kita secepatnya, dan belilah harddisk baru.

5. Kekurangan Memori Virtual

Selama beberapa tahun saya telah memakai PC dan aplikasi yang sama, tetapi kini saya menemui pesan "insuficient memory" ketika membuka beberapa spreadsheet. Saya belum pernah mengubah kebiasaan kerja saya, jadi ada masalah apa dengan memori saya?

Pertanyaan jebakan! Kedengarannya bukan seperti masalah memori. Tetapi, beberapa tahun belakangan ini, Kita tampaknya kehabisan ruang harddisk. Windows membutuhkan ekstra ruang pada harddisk untuk menangani swap file—tempat yang khusus di mana data berada ketika RAM dipakai habis. Jika Kita menjalankan spreadsheet berukuran besar atau banyak aplikasi ketika harddisk hampir habis, swap fileWindows tidak dapat bekerja dengan baik lagi.

Kita memiliki dua pilihan: mengosongkan ruang harddisk dengan menghapus atau memindahkan file-file, atau memindahkan swap file ke partisi atau ke harddisk tambahan lain yang lebih memiliki ruang kosong. Untuk memindahkan swap file, klik kanan My Computer, pilih Properties, lalu klik tab Performance pada kotak dialog System Properties. Klik tombol Virtual Memory, dan pilih "Let me specify my own virtual memory setings". Kotak bagian 'Hard disk' akan memperlihatkan partisi dan harddisk yang tersedia, serta menunjukkan ruang kosong pada setiap partisi dan harddisk.

6. Ruang Harddisk yang Hilang

Saya membeli sebuah harddisk EIDE berkapasitas 2GB dan menginstalnya pada sistem Pentium II saya yang baru. Saya menginstalnya menggunakan teknik autodetect pada program setup CMOS, tetapi Windows hanya mengenalinya sebesar 504MB. Apakah saya telah merusaknya?

Kita tidak merusaknya. Namun Kita tahu apa yang dikatakan orang: "Jangan percaya pada siapa pun, bahkan pada diri Kita sendiri". Sepertinya Kita salah menginstal harddisk pada program setup CMOS.

Cobalah kembali ke program autodetect pada CMOS, dan pasang harddisk tersebut. CMOS akan memberikan beberapa pilihan konfigurasi terhadap harddisk Kita. Terakhir kami menduga bahwa konfigurasi yang Kita pilih memberitahu komputer untuk menangani drive yang baru tersebut seperti halnya drive IDE yang lama (yang memiliki batas kapasitas sampai 504MB). Kini, pilihlah opsi tersebut dengan LBA, atau Logical Block Addresing. LBA memungkinkan PC Kita untuk mengkonfigurasikan harddisk yang lebih besar dari 504MB.

7. Masuk ke dalam Sistem

Saat memutuskan untuk memperbaiki sendiri masalah pada hardware, cepat atau lambat Kita harus mengerti cara kerja sistem dan siap bila tangan Kita kotor. Namun jangan menyerah sebelum Kita melakukan hal-hal berikut:

1. Lepaskan kabelnya. Hanya mematikan catu daya utama belumlah cukup. Beberapa sistem terus mengkonsumsi daya, bahkan ketika dimatikan. Agar aman, lepaskan juga modem dan kabel jaringan.

2. Bekerja rapi. Kita memerlukan ruangan untuk menempatkan kartu ekpansi dan chip memori. Dapatkah Kita melihat semuanya?

3. Groundkan tubuh. Tubuh kita dapat membangkitkan muatan statis yang cukup untuk merusak sirkuit yang peka pada komputer. Proteksi yang terbaik adalah dengan memakai gelang anti-statis di pergelangan; gelang ini dapat dibeli di berbagai toko elektronik. Paling sedikit, sentuhkan tangan pada casing metal PC sebelum Kita memegang sirkuit.

4. Berhati-hatilah. Saat Kita menekan dan mencopot kartu yang ada di dalam PC, jangan lupa
bahwa sirkuitnya sangat peka. Dan jangan pernah memuntir kartu ekspansi. Menancapkan kartu pada slot ekspansi kadangkala memerlukan sedikit penekanan, tetapi pastikan untuk melakukannya dengan perlahan-lahan.

5. Gunakan alat yang tepat. Jangan mencoba mengotak-atik PC dengan alat yang tidak sesuai, seperti pisau lipat Mc Gyver dan klip kertas. Tidak perlu mengungkit untuk memutar sekrup yang keras karena bisa membuat selip sehingga melukai Kita atau merusak PC Kita.

8. Driver Penyelamat

Hal ini menyedihkan tetapi benar adanya. Software driver yang Kita miliki untuk kartu video mungkin sudah tidak dapat dipakai lagi, atau usang. Untuk mendapatkan driver terbaik, perhatikan hal-hal berikut:

1. Dapatkan versi yang tepat. Ketahui dengan pasti nomor model dan nomor serial dari peranti hardware sebelum mendapatkan driver-nya dari situs Web si penjualnya.
2. Jangan memakai versi beta. Versi beta untuk sebuah driver dapat menimbulkan crash pada sistem.
3. Ikuti petunjuk. Bacalah semua dokumen yang dapat Kita temukan, dan laksanakan semua
petunjuknya. Para vendor sudah mengetahui metode terbaik untuk instalasi driver-nya.
4. Uninstal driver lama terlebih dahulu. Sebelum mengganti sebuah kartu yang ada, hapuslah
driver lama. Pergilah ke Device Manager dengan cara mengklik kanan My Computer, dan pilih Properties. Cari driver lama, dan tekan tombol Remove. Karena Kita tidak dapat menghapus kartu grafis pada Device Manager, ubah dulu driver-nya ke driver VGA standar Windows.
5. Jangan pernah menginterupsi proses instalasi driver. Selalu selesaikan proses penginstalasian sebuah driver, dan jika Kita mempunyai ide lain untuk menggantinya Kita dapat menguninstalnya. Jangan berhenti di tengah-tengah proses instalasi karena ini dapat mengubah atau merusak file-file sistem.
6. Lupakan tip ini. Jika kartu grafis, kartu suara dan peralatan lain sekarang bekerja dengan baik, mengapa Kita harus mengupgrade ke versi terbaru? Periksa situs Web perusahaan untuk melihat apakah ada alasan khusus untuk mengganti driver.

Ketika masalah terjadi pada PC Kita, Kita tidak perlu susah-susah mencari-cari sumber masalahnya; Kita bisa menemukannya dengan mudah. Dan ketika hal itu terjadi, Kita ingin menemukannya dan memperbaikinya dengan cepat. Walaupun beberapa utiliti pihak ketiga dapat melakukannya dengan baik, toll pada Windows 95 dan 98 cukup baik untuk dicoba:

1. Troubleshooting wizards. Pada Windows 95 dan Windows 98 sudah terdapat beberapa wizard yang dapat membantu Kita memecahkan masalah konfik pada perangkat keras dan masalah lainnya. Untuk melihat daftar wizard yang ada, klik Start*Help, pilih tab Index, dan ketiklah troubleshooting.
2. Device Manager. Tol ini sangat baik untuk mencari masalah yang terjadi pada perangkat keras dan untuk mengubah seting. Klik kanan icon My Computer, dan pilihlah Properties untuk menuju Device Manager. Lingkaran kuning dengan tanda seru menandakan adanya masalah pada perangkat tersebut.
3. Utiliti Sistem Information. Temukan fasilitas hebat ini melalui Start*Programs*Acesories*System Tools. Utiliti ini memiliki tiga bagian: Hardware
Resources yang memberikan gambaran IRQ, DMA dan alokasi sumberdaya lainnya serta konflik yang terjadi; Components memberikan daftar semua masalah peranti dan memberikan informasi driver; dan Software Environment mengidentifikasi program yang
sedang berjalan.
4. System Configuration Utility. Terletak di bawah menu Tools dari utiliti System Information, program ini membiarkan Kita menyunting, menonaktifkan (disable) dan mengaktifkan (enable) bagian-bagian atau seluruh file sistem - seperti system.ini dan autoexec.bat. Cara ini dapat membantu Kita menemukan sumber masalah.
5. System File Checker. Tool ini ada di utiliti System Information dari Windows 98, dan dapat mengidentifikasi korupsi atau kerusakan pada file. Aplikasi ini juga dapat membantu Kita mengganti file yang rusak dengan file versi aslinya dari CD-ROM Windows 98.
6. Registry Checker. Mungkin ini adalah utiliti dari System Information yang paling penting. Checker ini dapat mendeteksi Registry dan memperbaikinya dari berbagai masalah. Fungsi yang paling penting adalah untuk membackup dan memperbaiki file Registry (system.dat
dan user.dat) dari file kunci lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar